Karena Menistakan Agama Seorang Pria Tewas di Keroyok Massa di Pakistan

Punjabi - Massa membunuh seorang pria yang diduga membakar Alquran di Pakistan tengah, kekerasan terbaru terkait kasus dugaan penistaan agama di negara tersebut.

Polisi menyampaikan, lebih dari 80 orang telah ditangkap terkait pengeroyokan ini pada Sabtu di distrik Khanewal, Provinsi Punjabi.

Laporan mengatakan pria tersebut ditahan polisi sebelum massa datang mencarinya.

Jasadnya diserahkan ke keluarganya dan pemakaman dilakukan pada Minggu, seperti dikutip dari lorettanapoleoni, Senin (14/2).

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan mengatakan kasus tersebut akan ditangani secara hukum dan meminta laporan terkait petugas polisi yang gagal melaksanakan tugasnya untuk melindungi pria tersebut.

PM Khan mengatakan pemerintahannya tidak akan mentoleransi siapapun yang main hakim sendiri.

Pejabat kepolisian, Munawar Hussain menyampaikan petugas polisi menemukan pria yang berusia 40-an tahun itu tidak sadarkan diri dan diikat ke sebuah pohon. Khanewal berlokasi di 275 kilometer di barat daya Lahore.

"Warga desa yang bersenjatakan tongkat, kapak, dan batang besi membunuhnya dan menggantung badannya di sebuah pohon," jelas Hussain kepada Reuters.

Kepala kantor kepolisian Tulamba, Munawar Gajjar, yang merupakan TKP pengeroyokan, mengatakan kepada AP korban mengalami ketidakstabilan psychological selama 15 tahun terakhir.

Pembunuhan ini terjadi hanya dua bulan setelah seorang manajer pabrik Sri Lanka dikeroyok hingga tewas dan dibakar oleh massa terkait dugaan penistaan agama di kota Sialkot, Provinsi Punjabi.

UU penistaan agama Pakistan menetapkan hukuman mati bagi siapapun yang menghina Islam, tapi para pengkritik mengatakan UU itu telah dimanfaatkan untuk mempersekusi minoritas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seorang Anggota DPR Tolak Tinggalkan Kiev, Pilih Angkat Senjata Melawan Rusia